Ra Holil: Muslim yang Baik Otomatis Dia Pancasilais

Ra Holil: Muslim yang Baik Otomatis Dia Pancasilais

Orang Islam yang baik dengan menjalankan agama dengan baik dan benar, maka dia sudah pancasilais. Muslim yang baik, tentu pancasilais. Tapi orang pancasilais belum tentu Muslim.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Golkar Amanah DPRD Kabupaten Jember, Moch. Holil Asy’ari saat Sosialisasi Raperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Desa Mlokorejo Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis (5/12/2024).

Menurut Ra Holil, sapaan akrabnya, 5 sila dalam Pancasila selaras dengan ajaran Islam, tidak  satupun yang bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu,  Muslim yang mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar berarti dia telah mengamalkan Pancasila.

“Muslim yang baik otomatis dia pancasilais. Kita salat, itu sesuai dengan Pancasila sila pertama. Begitu juga akhlak kita kepada tetangga, berhubungan baik dengan umat beda agama, itu semua dianjurkan oleh Islam,” tuturnya.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jember itu menambahkan, Islam telah mengatur sedemikian rupa soal tata hubungan dengan sesama Muslim dan non Muslim. Intinya, Islam menganjurkan bahkan mewajibkan hubungan baik dengan siapapun walaupun agamanya berbeda. “Itu kan yang disebut dengan toleransi yang merupakan salah satu inti dari Pancasila,” jelasnya.

Walaupun demikian, lanjut Ra Holil, masih ada perilaku-perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam tapi justru mengklaim sebagai perintah agama. Contohnya adalah radikalisme, yang wujudnya adalah kekerasan. Mereka memaksakan kehendak dengan cara kekerasan, bahkan pembunuhan. “Misalnya aksi teror yang mana pelakunya mengaku berjihad, itu kan bukan ajaran Islam,” tandasnya