Jalan Berlubang dan Berbahaya, Komisi C DPRD Jember Hentikan Truk dengan Muatan Berlebih di Jalur Balung-Rambipuji

DPRD Jember – Komisi C DPRD Kabupaten Jember menghentikan sejumlah truk yang melintas, di sepanjang ruas jalan Balung-Rambipuji pada Senin 2 Desember 2024.

Aksi yang dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Jember ini, karena mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan banyaknya aduan soal jalan rusak. Jalan provinsi tersebut sudah rusak sejak lama, akibat kerap kali dilintasi oleh kendaraan bermuatan berat.

Meski sempat terjadi kemacetan, aksi itu bertujuan untuk memastikan kelayakan dan legalitas truk beserta pengemudinya. Hasilnya, banyak truk ditemukan kelebihan muatan.  “Diduga jalan ini rusak karena sering dilintasi truk yang kelebihan muatan. Setelah kami turun, ternyata benar. Banyak yang tidak sesuai tonasenya yakni maksimal delapan ton dengan ketinggian 3,5 meter. Tadi malah bahkan ada yang 42 ton,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jember, Ardi Pujo Prabowo.

Ardi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut, meskipun menjadi kewenangan provinsi, namun pihaknya telah berkoordinasi dengan Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Jember untuk bersama-sama diajukan pada Bina Marga Provinsi. “Ini menjadi PR kita, terus menerus diperbaiki pun akan tetap seperti ini (rusak). Ini jalan poros, untuk anak sekolah, warga ke pasar, jadi pasti sangat mempengaruhi mereka, terlebih ini musim penghujan,” imbuhnya. Bahkan, kata dia, berdasarkan keterangan warga setempat, sering terjadi kecelakan di sekitar ruas Jalan Erlangga itu lantaran kondisi jalan berlubang dan bergelombang.

Adapun tujuan atau keberangkatan dari truk-truk raksasa ini mayoritas adalah menuju PT Imasco di wilayah Kecamatan Puger. “Tadi memang mayoritas ke PT Imasco, tapi ada juga yang muatan jagung hingga 48 ton,” sambung Ardi.

Lebih lanjut, pihaknya akan masuk dan meninjau langsung proses penimbangan yang dilakukan PT Imasco.  “Kami akan lihat proses timbangnya, ini sudah bener atau tidak. Ini sangat memprihatinkan sekali, terlebih perbaikan jalan ini pakai aspal cold mix yang kalau kena air ya langsung habis,” pungkasnya.

Sementara, Salah seorang warga, Alfan, juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan, tak jarang terjadi kecelakaan di kawasan jalan setempat. Menurutnya, kondisi ini berlangsung sejak satu bulan lalu, namun semakin diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi. “Mulai ada truk semen ini masyarakat sangat diresahkan. Karena jalan jadi padat dan rusak. Warga gotong royong melakukan perbaikan, tapi ya Paling lama lima hari sudah rusak lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, truk tronton tanpa bak yang menjadi salah satu faktor rusaknya jalan di lingkungannya. Truk-truk itu, kata dia, melintas dari pagi hingga malam tanpa henti. Bahkan, banyak rumah warga yang retak akibat getaran terus-menerus dari truk yang melintas itu. “Bukan truk yang ada baknya, tapi truk yang yang bannya 10 lebih itu. Bahkan banyak yang jatuh karena saling salipan,” katanya.

Alfan berharap, akan segera ada perbaikan jalan sehingga tidak lagi menelan korban jiwa. “Masyarakat sangat resah, mau nyebrang aja susah. Kenapa masyarakat mengeluh, ya karena kami bayar pajak juga,” tegasnya.