Fraksi NasDem DPRD Jember Minta Pemkab Jember Berkreasi Tingkatkan PAD

Fraksi NasDem DPRD Jember Minta Pemkab Jember Berkreasi Tingkatkan PAD

Diakui atau tidak, Kabupaten Jember saat ini mengalami ketertinggalan dari sejumlah daerah, terutama Banyuwangi, tetangga dekat Jember.

Oleh karena itu, Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Jember meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk berkreasi dan menggali sumber-sumber kekayaan daerah yang berpotensi mendatangkan fulus.

Selain itu, Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Jember juga berharap agar Pemkab Jember benar-benar mengawal kemandirian dan kapasitas fiskal dengan mengoptimalkan realisasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan potensi masing-masing.

“Jangan berharap Pemkab Jember bisa mengejar ketertinggalan dari daerah lain ketika kita hanya berjalan normatif,” ucap juru bicara Fraksi NasDem, Fatmawati saat menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi NasDem terhadap Raperda APBD Kabupaten Jember TA 2025 di ruang sidang utama, Kamis (21/11/2024).

Selain soal fiskal, Fatmawati juga membahas postur APBD Kabupaten Jember TA 2025. Katanya, di APBD Jember TA 2025  belum tampak keberpihakan Pemkab Jember terhadap  masyarakat. Ia lalu mencontohkan anggaran belanja di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember. Kegiatan di dinas tersebut kebanyakan hanya untuk makan dan minum rapat, perjalanan dan honor.

“Sebagai leading sektor yang menangani stunting seharusnya lebih sensitif, bukan untuk menggemukkan petugas saja,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Intan juga menyoroti pembiayaan Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) yang jumlahnya cukup fantastis menjadi beban tanggungan hutang, walaupun pernah ada satatemen Bupati Jember bahwa untuk kepentingan rakyat tidak masalah meski harus menjual rumah. “Tapi sampai sekarang hutang tersebut masih ada dan rumah bupati belum dijual,” katanya.

Hal lain yang menjadi sorotan Fraksi NasDem adalah  pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran yang hanya dianggarkan Rp600 juta. Intan mengaku khawatir angka tersebut tidak mampu mengcover seluruh wilayah kabupaten Jember.

“Berapa jumlah kebutuhan damkar untuk mengcover risiko kebarakan di seluruh Jember? Ketersediaan kendaraan damkar berapa? Penempatannya dimana saja? Apa sudah meyeluruh dalam mengcover risiko kebakaran di seluruh kabupaten?” pangkas Intan