Bupati Jember Luncurkan Beasiswa Cinta Bergema, Komisi D: Harus Dipantau agar Tak Disalahgunakan

Bupati Jember Luncurkan Beasiswa Cinta Bergema, Komisi D: Harus Dipantau agar Tak Disalahgunakan

DPRD Jember – Komisi D DPRD Kabupaten Jember mengapresiasi peluncuran Beasiswa Cinta Bergema oleh Bupati Jember Jawa Timur Muhammad Fawait di aula Dinas Pendidikan, Rabu (18/6/2025) malam.

Menurut anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Muhammad Ahmad Birbik Munajil Hayat, beasiswa tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda-pemudi Jember. “Saya sangat senang karena ini untuk kemajuan pemuda-pemudi Jember,” ujarnya usai peluncuran Beasiswa Cinta Bergema.

Namun Gus Birbik, sapaan akrabnya, mewanti-wanti agar Pemkab Jember dalam hal ini Dinas Pendidikan berhati-hati dalam menyeleksi calon penerima beasiswa. Jangan sampai, uang rakyat tersebut digunakan tidak sebagaimana mestinya.

Katanya, calon penerima beasiswa tidak hanya sekadar harus sesuai dengan kriteria, tapi juga harus dipantau penggunaannya. “Harus dipantau agar tak disalahgunakan. Ketika ini (beasiswa) tidak digunakan sewajarnya oleh penerima beasiswa, maka harus dihentikan, dan dialihkan kepada yang benar-beran fokus kuliah,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Sunarsi Khoris mengatakan bahwa masyarakat dalam hal ini mahasiswa memang sudah selayaknya dapat beasiswa, tentu dengan kriteria yang ada.“Semua berhak mendapatkan beasiswa baik umum maupun santri,” ucapnya.

Dalam acara peluncuran Beasiswa Cinta Bergema itu, hampir semua anggota Komisi D hadir. Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember,  Ahmad Halim dan Fuad Ahsan juga duduk di deretan kursi terdepan. Seperti diketahui,  Bupati Jember Gus Fawait meluncurkan Beasiswa Cinta Bergema, salah satunya dilatar belakangi oleh masih tingginya angka kemiskinan di Jember.

Katanya,  dalam 10 tahun terakhir, jumlah orang miskin di kota suwar-suwir ini, tidak pernah di bawah 200 ribu. Sehingga menempatkan Jember  sebagai kabupaten yang angka kemiskinannya secara absolut terbanyak kedua di Jawa Timur. Bahkan data terakhir di Kementerian Sosial RI, angka kemiskinan ekstrem terbesar di Jawa Timur ada di Jember.

Menurut Gus Fawait, untuk mengetahui angka kemiskinan tidak bisa hanya menduga-duga tapi berbasis data, sehingga tidak ada maksud untuk menyalahkan pemimpin sebelumnya lantaran data yang berbicara. Kata Gus Fawait, saat dirinya pertama kali jadi Bupati Jember, yang ditanya adalah data. “Kita tidak boleh main perasaan. Perasaan saya kemiskinan sudah turun. Perasaan saya masyarakat Jember sudah sejahtera. Tida boleh. Pertama yang saya cek adalah data. Data kemiskinan,” ujarnya.

Hasil cek data Gus Fawait ternyata angka kemiskinan di Jember cukup memprihatinkan.Untuk mengentas angka kemiskinan, maka disusunlah strategi dengan tiga jenjang, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Kata Gus Fawait, jika berbicara pengentasan kemiskinan dalam jangka panjang, maka jawabannya adalah pendidikan. “Tidak ada (cara lain) untuk mengentas kemiskinan dalam jangka panjang kecuali lewat ilmu pengetahuan (pendidikan),” jelasnya.

Dan peluncuran Beasiswa Cinta Bergema menjadi bukti keseriusan sang bupati untuk mereduksi kemiskinan sekaligus mengangkat derajat masyarakat Jember. Beasiswa Cinta Bergema merupakan akronim dari Beasiswa Bupati Jember untuk Generasi Masa Depan.Dalam program Beasiswa Cinta Bergema tahun ini, Pemkab Jember menyediakan 8.000 beasiswa untuk mahasiswa.“Ada 8.000 mahasiswa asli Jember (ber-KTP Jember) sebagai penerima,” pungkas Gus Fawait.