Bercita-cita Jadi Hakim, Alfian Andri Wijaya Malah Jadi Legislator Tiga Periode

Bercita-cita Jadi Hakim, Alfian Andri Wijaya Malah Jadi Legislator Tiga Periode

Cita-cita tidak selalu selaras dengan fakta. Harapan tidak senantiasa sama dengan kenyataan. Salah satu buktinya adalah Alfian Andri Wijaya, S.H. Alfian, sapaan akrabnya, sejak awal ingin sekali menjadi hakim. Karena itu, ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Jember. “Setelah lulus SMA, Saya langsung kuliah di Fakultas Hukum karena memang ingin jadi hakim,” ujarnya di Jember, Selasa (4/6/2024).

Bukan tanpa alasan bercita-cita ingin jadi hakim. Alasannya sangat idealis: ingin menegakkan keadilan. Menurut pria kelahiran Jember 1 Juni 1990 ini, hakim adalah benteng terakhir dalam menegakkan keadilan. Biar bumi runtuh, tapi hakim tetap jujur, maka kiamat tak akan terjadi. Bolehlah aparat penegak hukum lain seperti polisi dan jaksa tidak betul dalam menangani sebuah perkara, tapi palu tetap berada di tangan hakim. “Artinya di tangan hakimlah semua ditentukan. Kalau hakimnya jujur, keadilan bisa ditegakkan,” tambahnya.

Kekokohan Alfian dalam memegang cita-citanya, akhirnya goyah. Ia berubah haluan, tergoda untuk terjun ke dunia politik ketika berkenalan dengan partai baru: Gerindra. Dan Alfian pun memutuskan menjadi caleg lewat  Partai Gerindra pada pileg tahun 2009. Usahanya tak sia-sia, ia lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Jember. Bahkan saat itu ia menjadi legislator termuda di Kabupaten Jember.

Pileg tahun 2014, Alfian kembali mengadu untung di ajang pileg lewat partai yang sama. Dan ia benar-benar untung karena terpilih lagi sebagai anggota DPRD Kabupaten Jember untuk kedua kalinya. “Selama dua periode, dan sampai detik ini saya masih menjadi anggota Dewan termuda di Jember,” ungkap Alfian.

Pada pileg 2024, lagi-lagi Alfian lolos. Bahkan jumlah suara yang diraup arek Kaliwates ini menempati urutan teratas di antara  50 caleg terpilih, yaitu 24.592 suara. “Untuk periode ketiga ini, saya bukan yang termuda lagi. Tapi suara saya terbanyak tidak hanya untuk level Jember tapi level Jawa Timur di tingkat kabupaten/kota. Soal ini, saya sudah pernah dikonfirmasi wartawan di Surabaya,” urainya.

Namun yang membanggakan bagi Alfian bukan soal jumlah pemilihnya yang cukup bejibun, tapi soal perannya yang bisa memberikan manfaat pada orang lain selama menjadi legislator. Ternyata menjadi legislator juga mulia dan punya banyak peluang untuk membantu masyarakat. “Kenapa, karena bisa ngurusi hajat hidup orang banyak. Menjadi pribadi yang ‘khoirunnas anfa’uhum linnas’ salah satu instrumennya adalah kursi Dewan,” pungkasnya