Anggota Fraksi PKB DPRD Jember, Sunarsi Khoris: Saya Belum Maksimal Memperjuangkan Perempuan
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan bangsa (PKB) DPRD Jember Jawa Timur, Sunarsi Khoris, S.Ag, M.Si terpilih lagi dalam pileg 2024. Jika dilantik pada Agustus 2024 nanti, berarti ia 3 periode menjadi anggota legislatif Kabupaten Jember secara berturut-turut. Kendati demikian, Khoris, sapaan akrabnya, mengaku belum puas menjadi wakil rakyat. Pasalnya, ia belum bisa memperjuangkan kepentingan perempuan secara maksimal. “Sebagai anggota Dewan, Saya masih merasa punya hutang karena belum maksimal memperjuangkan perempuan,” ujar Khoris di Jember, Senin (3/5/2024).
Menurut Khoris, keterwakilan perempuan di keanggotaan DPRD Kabupaten Jember persentasenya kecil, maka konsekwensinya suara perempuan kurang didengar, aspirasi-aspirasi yang terkait dengan kepentingan perempuan, kurang menggema. Berteriak sekencang apapun, kerap kali hanya ‘viral’ sebentar untuk kemudian lenyap ditelan waktu. “Tapi kalau wakil perempuan agak banyak mungkin lain cerita, usulan-usulan kita bisa didengar di gedung Dewan,” tambahnya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Jember itu mengaku yakin, meskipun perempuan anggota legislatif di Dewan berbeda komisi, bahkan berbeda latar belakang partainya, namun jika berbicara kepentingan perempuan, diyakini sama dan sebangun. Maka jika program yang diajukan menyangkut kepentingan perempaun secara umum, Khoris yakin semua perempuan legislator satu suara. “Karena perempuan itu rasa persaudaraannya tinggi,” ungkapnya.
Khoris menambahkan, sesungguhnya pemerintah telah memberikan kesempatan yang luas bagi perempuan untuk berkarir di bidang politik. Katanya, Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum jelas menyatakan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen sekurang-kurangnya 30 persen. “Namun ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh kaum perempuan,” jelasnya.
Walaupun demikian, Khoris tak patah semangat untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Tak ada kata lelah bagi tokoh Fatayat NU Kencong ini untuk berusaha mengakomodasi aspirasi perempuan. Paling tidak, kelak ada keberpihakan anggaran untuk kegiatan perempuan sehingga program-program perempuan bisa terlaksana dengan baik. “Sangat keliru jika meremehkan perempuan. Dalam struktur politik, suara perempuan di Jember adalah mayoritas,” pungkasnya.
Sekadar diketahui bahwa jumlah perempuan yang menjadi anggota DPRD Jember periode 2019-2024, hanya 9 orang di antara 50 legislator. Itu berarti jumlah legislator perempuan kurang dari 20 persen. Fraksi PKB menyumbang legislator terbanyak, yakni 3 orang. Sedangkan Fraksi Partai NasDem, Gerindra, PDI Perjuanan, PKS, PPP, dan Perindo masing-masing hanya menyumbang 1 legislator perempuan.
A WordPress Commenter says: