Anggota Fraksi Pandekar DPRD Jember Holil Asy’ari: Pancasila Alat Pemersatu Sekaligus Ideologi Bangsa

Semakin lama, nilai-nilai Pancasila semakin luntur dari kehidupan masyarakat. Jiwa gotong- royong, saling menghormati, saling menghargai, dan budaya toleransi semakin jauh dari kehidupan masyarakat. Bahkan persatuan bangsa terancam tercabik-cabik. “Kondisi tersebut jelas butuh penguatan Pancasila,” ujar anggota Fraksi Pandekar DPRD Kabupaten Jember H. Muhammad Holil Asy’ari, S.Ag, M.Pd.I saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Desa Kasian Kecamatan Puger Kabupaten Jember, Kamis (13/6/2024).

Menurut Ra Holil, sapaan akrabnya, ancaman disintegrasi bangsa saat ini cukup mengkhawatirkan menyusul munculnya kelompok-kelompok radikal yang intoleran, dan cenderung menyalahkan pihak lain, bahkan pemerintah dianggap toghut. Dengan mengatasnamakan agama, mereka kerap menghembuskan angin kebencian untuk memecah belah masyarakat. “Pancasila sebagai tameng dari upaya perpecahan, Pancasila alat pemersatu sekaligus ideologi bangsa,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ra Holil menjelaskan hubungan Pancasila dengan Al-Qur’an. Intinya Pancasila mulai dari sila 1 hingga 5, tak ada satupun yang bertentangan dengan Al-Qur’an. Jadi sesungguhnya, Pancasila sangat islami.  Karena itu, tidak ada alasan bagi siapapun untuk menentang Pancasila atas nama agama. “Makanya, orang Islam yang benar-benar menjalankan agamanya dengan benar dan sungguh-sungguh, bisa dipastikan dia otomatis Pancasilais,” terangnya.

Kendati demikian, semangat masyarakat untuk mengamalkan Pancasila perlu diperbarui. Sebab, godaan yang mengarah pada pengaburan Pancasila cukup banyak. Bahkan yang menuding bahwa Pancasila itu bertentangan dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, Raperda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sangat penting untuk merekonstruksi pengamalan Pancasila oleh masyarakat di era globalisasi ini. Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila benar-benar menjiwai perilaku masyarakat. “Kami berharap dengan Perda ini nanti tak sekadar menjadi slogan, tapi betul-betul menjadi ruh dalam kehidupan masyarakat,” tukas Ra Holil.