DPRD Jember – Gerakan Relawan Demokrasi Pemantau Pemilu memberikan banyak masukan ke Panitia Khusus (Pansus), salah satunya persoalan penyelenggaraan Pilkada.
Hal ini disampaikan oleh Moh. Alviyan Sekretaris Gerakan Relawan Demokrasi, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Jember, Selasa 5 November 2024. “Kami menyampaikan persoalan yang mendasar terutama penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu tetap netral,” ujarnya.
Alviyan menyampaikan, dalam debat publik kemarin kurang mengakomodir banyak kelompok masyarakat yang tidak bisa masuk. “Debat kemarin kami kan diundang, kami melihat bahwa banyak dan perbandingan antara masyarakat umum dengan pendukung sangat jauh, seharusnya porsi masyarakat bisa lebih banyak yang bisa hadir,” imbuhnya.
Selain itu, KPU Kabupaten Jember dalam menentukan Tim Perumus Debat tidak mengakomodir seluruh perguruan tinggi di Kabupaten Jember. “Hanya sentris pada satu kampus saja dan ini terlalu homogen, seharusnya bisa banyak termasuk praktisi atau tokoh masyarakat,” tuturnya.
Kemudian yang disampaikan, persoalan adanya penyelenggara yang ditemukan terafiliasi pada salah satu paslon. “Kami ada buktinya bahwa ada penyelenggara yang terafiliasi pada salah satu parpol yang mendukung salah satu paslon,” tegasnya.
Alviyan menyampaikan, jika proses kampanye di media sosial harus lebih bijak karena saat ini masyarakat sering menggunakan media sosial. “Dengan adanya medsos pasti digunakan untuk kampanye, jika isi kontennya provokatif akan membuat masalah di masyarakat maka ini kami suarakan,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Pansus Pilkada DPRD Kabupaten Jember David Handoko Seto menanggapi bahwa masukan ini sangat bagus dari pemantau pemilu. “Maka kami akan meminta masukan terus termasuk juga adanya temuan di lapangan, untuk bisa diberikan kepada kami dan akan ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Politisi NasDem ini menyebutkan jika, semua masukan sudah diinventarisir dan akan ditindaklanjuti nantinya.
A WordPress Commenter says: