Bonus Demografi Menjadi Bencana Jika Angkatan Kerja Tidak Terserap dengan Baik

Bonus Demografi Menjadi Bencana Jika Angkatan Kerja Tidak Terserap dengan Baik

 

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember menekankan pentingnya perencanaan pembangunan dalam Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jember 2025 – 2045 betul-betul memperhatikan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, khususnya pada penduduk usia produktif.

Pasalnya, puncak bonus demografi di Indonesia diprediksi akan terjadi pada tahun 2030. Bonus demografi adalah penduduk Indonesia yang berumur produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.

Menurut juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Indrijati bonus demografi akan menjadi berkah jika angkatan kerja produktif yang mendominasi jumlah penduduk bisa terserap pada pasar kerja secara baik. “Sebaliknya, bonus demografi menjadi bencana jika angkatan kerja tidak terserap dengan baik,” ucapnya saat Pandangan Akhir fraksinya terhadap Nota Pengantar Raperda RPJPD Kabupaten Jember Tahun 2025-2045 di gedung Dewan, Kamis (4/7/2024).

Menurut Indirjati, jika berbicara daya saing dan inovasi, mustahil bisa bersaing ketika SDM-nya lemah. Ia meyakini bahwa SDM yang berkualitas baik secara intelektual, skill, spiritual, maupun etika akan menjadi faktor penting untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah kedepan, serta menyongsong Indonesia Emas 2045. “Karenanya, kami juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur ke depan sudah saatnya untuk lebih difokuskan pada fasilitas pendidikan,” jelasnya.

Indrijati juga menyoroti visi Bupati Jember Hendy Siswanto dalam Raperda RPJPD Kabupaten Jember tahun 2025-2045, yaitu ‘Maju dan Berdaya Saing’ agar lebih dipertegas lagi supaya menjadi tolak ukur yang jelas. Ia sepakat bahwa ‘Maju dan Berdaya Saing’ utamanya adalah diperuntukan bagi peningkatan SDM, tetapi perlu ditambahkan juga bidang-bidang kemajuan dan daya saing daerah yang selaras dengan revisi RTRW, yakni agribisnis didukung oleh pertanian, pariwisata, perikanan, dan usaha ekonomi produktif. “Hal ini penting agar 20 tahun kedepan konsisten dalam pembangunan daerahnya, sehingga kemajuan dan daya saing Kabupaten Jember dapat diukur dari capaian di bidang-bidang tersebut,” pungkasnya