Solusi Kemacetan di Wilayah Perempatan Argopuro, Komisi C DPRD Jember Minta Segera Dilakukan Penutupan Jalur
DPRD Jember – Banyaknya keluhan masyarakat soal kemacetan di wilayah Argopuro Kecamatan Kaliwates, membuat DPRD Jember mengambil langkah tegas.
Salah satunya dengan meminta dilakukan proses penutupan, agar mampu mengurai kemacetan yang terjadi.
Rencana penutupan ini dilakukan, agar pengendara dari arah Jalan Imam Bonjol tidak bisa langsung ke jalan Gajah Mada dan Argopuro.
Sementara, dari Argopuro tidak bisa langsung ke arah jalan Hayam Wuruk. Sehingga dari arah Hayam Wuruk dan Gajah Mada bisa dengan lancar tanpa ada penumpukan kendaraan.
Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, mengatakan bahwa rencana ini muncul berdasarkan banyaknya keluhan masyarakat serta kajian teknis dari akademisi dan Dinas Perhubungan.
“Di Jember ini, mau masuk ke Jalan Gajah Mada macetnya luar biasa, apalagi di jam 06.30 WIB sampai jam 08.00 WIB. Terus kalau sore mulai jam 16.00 WIB sampai 17.30 WIB itu macetnya luar biasa,” ujarnya saat dikonfirmasi di DPRD Jember, Rabu, 2 Juli 2025.
“Maka kita mencoba untuk membuat manajemen lalu lintas dengan menutup Simpang Empat Argopuro,” pungkasnya.
Menurut Ardi, ide penutupan ini sudah dirancang sejak September hingga Oktober 2024.
Namun, pihaknya baru berani melangkah setelah ada kajian lengkap dari berbagai pihak, termasuk Polres Jember, akademisi, dan Dishub.
“Memang sudah sejak lama ingin dilaksanakan penutupan, tetapi tidak diambil karena harus ada kajian yang jelas dan mendasar sebelum mengambil tindakannya,” tuturnya.
Dalam tahapan saat ini, Komisi C bersama instansi terkait tengah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Beberapa hari ini akan dilakukan sosialisasi, kemudian nantinya juga diberikan rambu-rambu lalu lintas agar masyarakat mengetahui,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa alternatif rute akan disiapkan secara matang, termasuk jalur putar balik.
Tujuannya agar kendaraan tidak lagi menumpuk di Jalan yang selama ini sering mengalami overload.
“Akan ada jalan alternatif, pasti ada jalan putar balik,” tambahnya.
Ardi menekankan, bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan lembaga terkait, mengingat status jalan tersebut merupakan jalan nasional.
“Kita sudah komunikasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Perhubungan, Bina Marga, Cipta Karya, Polres Lantas, dan akademisi karena jalan itu jalan nasional,” jelasnya.
A WordPress Commenter says: